Permainan Judi Online di Sosial Media
Pertaruhan online dimulai pada dekade terakhir abad ke-20, tetapi industri ini telah berevolusi pada abad terakhir - terutama dengan perangkat seluler dan situs media sosial. Kasino, buku olahraga, dan situs judi poker online memiliki halaman resmi di Twitter dan Facebook, yang mereka gunakan untuk memasarkan diri mereka kepada pelanggan baru yang potensial. Menemukan sebuah agen judi terpercaya di beberapa tempat Anda juga bisa menemukan sebuah permainan maxbet dengan sangat mudah disana.
Operator permainan tidak dapat menawarkan permainan kasino uang sungguhan di situs media sosial paling penting, meskipun Inggris mengizinkan permainan tersebut. Operator perjudian online teratas menawarkan aplikasi game sosial yang tersedia di iTunes Apps Store dan Google Play.
Orang Amerika menghabiskan banyak waktu mereka di situs media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Baik di tempat kerja, saat makan siang, atau di rumah di waktu senggang mereka, banyak orang menggunakan media sosial untuk menangani sebagian besar interaksi mereka dengan teman-teman lama, kenalan baru, dan anggota keluarga. Media sosial semakin mendorong pemasaran untuk bisnis dan bahkan kandidat politik.
Pada Januari 2018, pengguna Facebook Inggris mengkritik Scientific Games untuk permainan slot gratis yang berfokus pada anak-anak pada aplikasi game Jackpot Party-nya, yang memungkinkan anak-anak memainkan judul slot gratis seperti OMG! Anak kucing. Kasus ini adalah ilustrasi tentang bagaimana media sosial dan perjudian online saling terkait, meskipun ada hukum yang melarang perjudian uang sungguhan di sebagian besar versi Facebook dan Twitter.
Di luar operator uang sungguhan, banyak pengguna Facebook memainkan aplikasi game sosial populer seperti Zynga, Big Fish Games, Game Show Network (GNS), dan Doubledown Casino. Permainan kasino gratis ini menuai kritik dari kelompok orang tua dan aktivis anti-judi, yang mengatakan mereka membentuk kebiasaan. Permainan kasino gratis menciptakan kebiasaan judi di kemudian hari.
King menyimpulkan bahwa game “seperti perjudian” di media sosial menyiapkan anak-anak untuk perjudian uang sungguhan di kemudian hari karena mereka membiasakan pengguna di bawah umur dengan cara bermain game kasino. Mereka menemukan dorongan dalam kebiasaan bermain 3 sampai 5 kali dari tingkat dasar. Para peneliti tidak memprediksi persentase siswa yang akan menunjukkan perjudian patologis - hanya saja mereka lebih cenderung berjudi.
Masalah judi dan judi patologis menjadi perhatian. Permainan kasino sosial meningkatkan kemungkinan bahwa seorang anak akan bertaruh di kemudian hari. Perusahaan harus mengadopsi kebijakan untuk menjaga anak-anak di bawah umur dari bermain game kasino gratis di media sosial, sementara pemerintah harus mempertimbangkan undang-undang untuk melarang permainan seperti itu jika perusahaan tidak bertindak.
Namun, hanya berfokus pada kecanduan judi adalah kesalahan. Jumlah anak dan orang dewasa yang jauh lebih tinggi yang menghabiskan banyak waktu di situs media sosial berisiko mengembangkan kecanduan media sosial dan ponsel pintar. Jika Anda tidak bisa makan tanpa melihat teks Anda, Anda menunjukkan tanda-tanda kecanduan media sosial atau kecanduan ponsel pintar. Sama seperti masalah judi, orang harus memperhatikan perilaku seperti itu dan mengambil langkah untuk mengatasinya.
Media sosial memungkinkan kita terhubung dengan orang yang kita cintai, seperti halnya berjudi adalah bentuk hiburan yang dinikmati jutaan orang. Kegembiraan dan kesenangan dapat memberi jalan bagi kecanduan jika seseorang kehilangan diri dalam aktivitas yang mereka sukai. Setiap aktivitas menjadi destruktif jika dilakukan secara berlebihan.
